Album Info - Pancawarna

Pancawarna

Pancawarna is the fifth studio album from Malaysian pop singer Siti Nurhaliza released in 1999.

"Kau Kekasihku" is the most highlighted song in this album for its popularity plus the voice of Siti Nurhaliza, the composition by Ajai and the melancholic lyrics by Alam Maya. It is said to have been the first song ever composed by Ajai himself to Siti.

Almost every song in this album really challenge Siti's vocal performance and the most highly enduring songs would be "Kurniaan Dalam Samaran" and "Nian Di Hati". In "Lembaran Cinta Pudar", Siti made an attempt to have a brief monologue which is quite intriguing to listeners.

The song "Lelaki (warkah seorang anak)" was speacially dedicated to former Prime Minister of Malaysia Tun Dr. Mahathir bin Mohamad. The lyrics was written by Habsah Hassan and composed by one of the Kopratasa's member (Siso). This song is made special just for him as a rememberence of his contribution to Malaysia.

Album Info

Released: 1999
Recorded: 1998-1999
Genre: Pop
Length: 49:59
Label: Suria Records
Producer(s): Azmeer, Zulkefli Majid, Helen Yap, Adnan Abu Hassan, Siso, Mark Wong, Ajai, Ross Ariffin, Alfa/Rummie & Salman

Track Listing

1 - "Nian Di Hati" Azmeer, Azam Dungun | 5:09
2 - "Seribu Kemanisan" Zulkefli Majid, Hazlan Abu Hassan | 4:37
3 - "Engkau Bagaikan Permata" Helen Yap, Sham Amir Hussain & Siti Nurhaliza | 5:25
4 - "Salju KasihNya" Adnan Abu Hassan, Hani MJ | 4:22
5 - "Lelaki (warkah seorang anak)" Siso Kopratasa, Habsah Hassan | 4:38
6 - "Kedamaian" Mark Wong, Hani MJ | 4:55
7 - "Kau Kekasihku" Ajai, Alam Maya | 4:36
8 - "Kurniaan Dalam Samaran" Ross Ariffin, S. Amin Shahab | 4:59
9 - "Langkah Di Persada" Rickie Koes, Tisya | 5:33
10 - "Lembaran Cinta Pudar" Salman, Habsah Hassan | 5:21

Nian Di Hati

Azmeer, Azam Dungun | 5:09

Suburnya nian sukar dimadah
Mekar jiwa dilamar mimpi
Kasih sepantun tulisnya sudah
Hanya rindu ikatan hati
Berlumpur intan seri masih bertandang
Bagai bulan dipagar bintang

Angin berderu ombak mengalun
Melambai daun sedang rimbun
Sarat di hati rindu ditanggung
Airmata ku tak terbendung
Dikau ku sanjung cinta suci terulung
Di jiwa ku semakin ranum

( korus 1 )
Terpadamlah gundah di hati
Setenangnya air di kali
Hilanglah resah terpancar naluri
Janji yang diikat teguh... berdiri

( korus 2 )
Lafazlah sejujur hatimu
Setulus halusnya budimu
Damaimu sesudah gerimis
Bawa daku bersama meniti pelangi

( korus 3 )
Ku yakin di sana menanti
Mahligai kencana abadi
Disaluti sutera asli
Selimut cinta aroma harum kasturi

( korus 4 )
Kasihmu beraja di hati
Kasihku bertahta di jiwa
Walaupun tiada di mata
Cintamu tetap sebati

Sungguh bererti kasih dan sayang
Seribu sumpah kau tunaikan
Cinta berkurun kasih berzaman
Kerana sayang ku turutkan
Guruh di laman umpamanya gurindam
Mengusap di hati yang rawan

( ulang korus 1, 2, 3, 4 )

Seribu Kemanisan

Zulkefli Majid, Hazlan Abu Hassan | 4:37

Seindah sinar pelangi
Serinya menawan hati akan menghilang
Disaat terlena sinar mentari
Hanyalah sang rembulan
Dan bintang kan mengisi
Seri malam...

Usahlah mendusta hati
Lena didakapi mimpi
Menyapa keluhan
Yang akhirnya akan mengundang rawan
Yakinlah kan bersama
Andainya telah tercipta
Panca persada...

( Oh )

Himpunkanlah kekuatan
Usahlah ditaburkan
Seribu kemanisan harapan
Dari genggaman

( korus )
Semarakkanlah warna asmara
Pabila tiba ketikanya
Keleraikanlah jalinan cinta
Menjadi satu dalam jiwa
Relaikanlah tiap keresahan
Diufuk kemawan
Tautkan keindahan
Kebahagiaan

Engkau Bagaikan Permata

Helen Yap, Sham Amir Hussain & Siti Nurhaliza | 5:25

Kan ku kejar pelangi
Walau hadir sementara
Meniti tujuh warnanya
Tanda setia, berpanjangan

1
Oh... sayanglah aku bagaikan
Pohon-pohon merendang
Dapat kau memandang
Dapat kau meneduhi
Kasih memanyungi

2
Engkau bagaikan permata asmara
Memancarkan sinar perasaan sayang
Engkau bagaikan pelangi menjelma
Mewarnai duniaku kasih
Engkau berikan ku cahaya
Selama-lamanya ... (sayang)

Dimatamu ku lihat bintang
Di wajahmu seribu pesona
Akan ku tenggelam berenang
Moga tidak lemas didasar

( ulang 1 & 2) 2X

Salju Kasih Nya

Adnan Abu Hassan, Hani MJ | 4:22

Dingin dalam jiwa MU
Disirami salju kasih MU
Ku susuri jalan MU
Walau ranjau berliku

Tenang saat merindu
Takafur ku dihadapan MU
Deraian airmata gugur dalam sujud ku
Betapa agungnya cinta MU

( korus )
Gelora silam tak bisa tepasam
Namun harapan menggunung di hati
Gelora kasih tak mungkin terluput
Kerana hati ku merantau jauh
Ingin bertemu
Dengan MU oh... kasih...

Rindu mencengkam jiwa
Sebak dada tiada tertahan
Hanya pada MU tuhan ku serah diri ini
Pohon cinta Mu nan suci hakiki...

Lelaki (warkah seorang anak)

Siso Kopratasa, Habsah Hassan | 4:38

Telah berdiri seorang lelaki
Hidup berbekal kecekalan diri
Walau menghadapi sejuta cabaran
Terus berpaut pada kebenaran

Berkurun sudah kau merintis jalan
Bertahun sudah hasratmu terhalang
Tetap bersemarak api keazamnya
Bara keramat doa dan harapan

( korus )
Kau melangkah bermula dari lembah
Kau mendaki setangga ke setangga
Semakin hampir menjejaki puncak
Semakin sering kau ditikam onak

Namun kerana kau lelaki
Derita dapat diselindungi
Tangisanmu rahsia dihati

( solo )

( ulang korus )

Kesepianlah teman nan sejati
Di dalamnya kau mengenal diri
Tenangnya wajah matangnya bicara
Kerana kau menyakini
Tuhanlah yang maha ESA
Kerana kau menyakini
Tuhanlah yang maha ESA

Kedamaian

Mark Wong, Hani MJ | 4:55

Ku rindukan cahaya si kunang-kunang
Pelita rimba hiasan gelap malam
Bintang nan bersinar bergemerlapan
Sang rambulan penerang alam nan gelita

Ku rindu mandian air dibukit
Kedinginannya menyentuh di dalam hati
Burung berkicauan berlagu riang
Disinilah ku miliki kedamaian

( korus )
Rindu...
Cahaya sang rambulan
Dingin angin rimba menyusup di hati
Rindu...
Hembusan sang bayu
Buahan meranum pepohon menghijau
Merdu suara kicau burung
Dinginnya air terjun
Ku kembali semula menikmati segala
Keindahan...

( solo )
Ku rindu saat-saat bahagia
Tak mungkin pudar
segar dalam ingatan ku
Biar ku di sini, jauh di desa
Bahagia telah bersemi selamanya

Kau Kekasih Ku

Ajai, Alam Maya | 4:36

Indah di mata... indah dijiwa yang berahi
Bagaikan direnda... terpesona penuh asyik
Dan kubelai... sisir angin yang berbisik
Bukan rahsia... kau kekasih ku...

Pecahan ombak...yang menyentuh pipi ini
Pedih rasa hati... bagai ditusuk panah duri
Dan kusapu... kerna kabur pandanganku
Dalam langkah... tarian cintamu

( korus 1 )
Duhai malam... tiada bintang...
Menghiasi... taman kasih ini...
Hanya aku... sendirian...
Tak berteman... keseorangan...

( korus 2 )
Kekasih ku... hanya aku...
Yang memuja... sisa cinta ini...
Seandainya... ombak laut...
Surut lagi... aku pergi... oh...

Kekasih ku... oh...

Seiring camar pulang... setia pada janji
Itu doa ku... selama ini...

( ulang korus1, korus2 )

Dari mata... dari jiwa yang berahi
Makin kumengerti... istilah percintaan ini
Moga nanti... ada seru menyatakan
Kau kekasih... hingga ke akhirnya...
Kau kekasih... hingga ke akhirnya...
Oh... kekasih

Kurniaan Dalam Samaran

Ross Ariffin, S. Amin Shahab | 4:59

Kiambang hanyut ke muara
Perahu pulang ke penambang
Lambat laun kan bersua
Biarpun di gulung gelombang

Dugaan yang tak di sangka
Perpisahan yang dipaksa
Kurniaan yang dalam samaran
Itu yang ku harapkan

( korus )
Berpijak pada bumi nyata
Bak miniti jambatan bara
Jalan yang mana harus kami lalui
Jalan lurus mereka halangi

Kita dibiar terapung
Di awangan cinta
Diperbudak-budakkan saja
bagaikan boneka cinta

( solo )
( ulang korus )

Kerana kebangsawanan
Dan sandiwara mereka
Dua hati menjadi beku
Rela dilempar ke gurun debu
Walau apa hadapi bersama
Demi cinta...oh...
Cinta kita...

Langkah Di Persada

Rickie Koes, Tisya | 5:33

Satu demi satu rahsia
Hadir menyentuh rahsia
Dalam duka dalam gembira
Melangkah terusan jua

Disini... bermula
Genggam impian nyata
Disini... saatnya
Mencapai bintang
Di angkasa... bercahaya

Berliku jalan ditempuhi
Lautan di renangi
Selagi upaya berdiri
Satukan impian suci

Disini... bermula
Sinar menusuk jiwa
Disini... saatnya
Mengatur langkah
di persada... bahagia

( korus 1 )
Satu harapan dalam impian
Teguh di hati bukan khalayan
Berhias seribu kenangan
Menyulam kemesraan
Sinaran gemilang menanti
Hadir impian abadi

( solo )

Berliku jalan ditempuhi
Lautan di renangi
Selagi upaya berdiri
Satukan impian suci

Disini... bermula
Sinar menusuk jiwa
Disini... saatnya
Mengatur langkah
Di persada... bahagia

( korus 2 )
Mekar bersemi ikrar dihati
Tiada kilauan mengunci diri
Selagi bersinar mentari
Tiada gentar diuji
Sinaran gemilang menanti
Hadir impian abadi

( solo )

Disini... bermula
Genggam impian nyata
Disini... saatnya
Mencapai bintang
Di angkasa... bercahaya

( ulang korus 1 )

Disini... bermula
Sinar menusuk jiwa
Disini... saatnya
Mengatur langkah
Di persada... bahagia

( ulang korus 2 )

Lembaran Cinta Pudar

Salman, Habsah Hassan | 5:21

"Sayang...surat ini ku tulis dikejauhan malam...
Ketika hujan gerimis...
Biarpun bercinta dengan mu sungguh indah...
Namun memutuskannya aku terluka...
Tapi biarlah kekecewaan hari ini
Dari nanti kehilangan harga diri
Aku telah tiba dipenghujung kesabaran
Sebelum lebih menderita
Biarlah aku yang memberikan keputusan..."

Noktah dibaris akhir...
Ku redha keputusan suratan takdir
Telah lama menunggu
Masa yang berharga sesia berlalu
Kau memberi harapan yang
Palsu...

( korus )
Oh... oh...
Kerana tiada
Pendirian yang nyata
Kututupi lembaran
Cinta pudar...

Tiada ketelusan
Tiada keberanian
Lama menanti
Jawapan pasti
Terkulai kini
Mimpi... Mimpi...

( solo & ulang korus 2X)

Dengan lembaran ini
Akan tiada lagi
Yang asyik menghitung hari dalam mimpi
Oh... mimpi...

"Selesai surat ini kau tatapi...
Aku harap kau mengerti...
Setelah ini antara kita
Akan tiada pertemuan lagi..."

Album Info - Adiwarna

Adiwarna

Adiwarna is the forth studio album from Malaysian pop singer Siti Nurhaliza released in 1998.

Featuring hit song, "Purnama Merindu", the first one recorded for this album. "Diari Hatimu" was originally intended for her second album, but never made it then, so, it's re-recorded for this album.

This album has been selected for the Best Album of The Year during AIM 1999. It has also received 4 Platinum Award Album "Adiwarna" of its successful sales.

Album Info

Released: 1998
Recorded: 1997-1998
Genre: Pop
Length:
Label: Suria Records
Producer(s): Adnan Abu Hassan, Azmeer, Salman, LY, Johari Teh, Azlan Abu Hassan

Track Listing

1 - "Purnama Merindu" Azmeer, Lukhman S | 4:27
2 - "Sendiri" LY, Baiduri | 5:36
3 - "Kita Kan Bersama" Malek Osman, Sham Amir Hussain | 3:54
4 - "Tak Rela Berpisah Darimu" Adnan Abu Hassan, Hani MJ | 5:18
5 - "Lagu Ku Di Hatimu" Salman, Siti Nurhaliza | 4:36
6 - "Diari Hatimu" Ferdi Khalid NS | 6:03
7 - "Satu Cinta Dua Jiwa" Azlan Abu Hassan, Ucu | 4:09
8 - "Demi Kasih Sayang" LY, Baiduri | 4:04
9 - "Tak Boleh Lupa" Johari Teh, Juwie | 4:50
10 - "Gelora Asmara" Adnan Abu Hassan, Hazida | 4:20

Purnama Merindu

Azmeer, Lukhman S | 4:27

Bermaknakah tiap baris kata-kata
Ataukah hanya dibibir saja
Bersungguhkah rindu yang engkau pamerkan
Ataukah sekadar hanya lakonan

Rindu... telah melekat dalam hatiku
Walau awan berlalu
Rinduku... tak berubah... arah

Purnama mengambang... cuma berteman
Bintang berkelipan dan juga awan
Siapa tahu...
Rindu yang mencengkam di hatiku

Aku meminta pada yang ada
Aku merindu pada yang kasih
Aku merayu padamu yang sudi... merindu ku

Purnama mengambang berbagai warna
Bila embun pun datang bintang purnama
Tinggallah aku sendirian bertemankan malam sepi

Aku meminta pada yang ada
Aku merindu pada yang kasih
Aku merindu padamu yang sudi memujuk

Hiaskanlah cinta di jari manisku
Sinarkan bagai gemerlap kencana
Tandakanlah kasih dimercu kalbu
Serikanlah purnama yang merindu

Sendiri

LY, Baiduri | 5:36

Bersendirian
Menerima hukuman meninggalkan kau dahulu
Lesu langkahku
Sengaja inginkan perhatianmu

Sudikah kau terima
Kesan kasih sayang yang ku semikan untukmu
Dari air mata
Terlalu mengingatimu

(Korus)
Aku menyintaimu...
Menyayangimu...
Untuk selamanya

Kau bawa bahagia
Di dalam hidupku sebelum kau pergi
Kesilapanku
Tak tahu menilai permata

Aku berjanji
Tak mungkin aku khianati
untuk kedua kali Andai kau kembali
Menyerlahkan jiwa dengan cinta suci

Aku menyintaimu...
Menyayangimu...
Untuk selamanya

Kita Kan Bersama

Malek Osman, Sham Amir Hussain | 3:54

Kini sampailah waktunya
Hari yang aku tunggu-tunggu
Menyambut bersama-sama
Dengan kekasih hatiku

Oh... indahnya malam ini
Bila kau di sisi
Ku gembira sekali
Oh... indahnya malam ini
Menari menyanyi di hari jadimu

Kau yang ku sayang
Kau yang ku puja
Di mana saja
Kita kan bersama

Mari gembira
Mari menyanyi
Menari-nari
Riangkan hati

Hilangkanlah rasa rindu
Jangan termenung sendiri
Mari hiburkanlah hati
Menyanyi-nyanyi dan menari

Oh... indahnya malam ini
Bila kau di sisi
Ku gembira sekali
Oh... indahnya malam ini
Menari menyanyi di hari jadimu

Kau yang ku sayang
Kau yang ku puja
Di mana saja
Kita kan bersama

Mari gembira
Mari menyanyi
Menari-nari
Riangkan hati

La la la la la...

Tak Rela Berpisah Darimu

Adnan Abu Hassan, Hani MJ | 5:18

Hujan turun gerimis di saat kedinginan
Menimpa jendela hati ini
Tak dapat ku tahan... perasaanku

Sungguh takku mengerti mengapakah begini
Tiada maksudku menyakiti
Hatimu itu oh sayang... maafkanlah

Kasih... hanya kau di hati
Usah biarkan hatimu terasa cemburu
Kasih... hanya ku pinta pengertianmu
Telah sekian lama kita bersama sayang

Apakah lagi yang kita cari
Apakah lagi yang kau harapkan
Lamanya ku menanti untuk hidup denganmu
Oh kasih...

Sayang, ku ingin kita bersama
Melayari lautan cinta
Ku bina mahligai
Di persada asmara kasih kita

Biarpun dugaan tiba
Kita kan tempuh bersama
Tak rela berpisah dari mu
Ooo...

Laguku Di Hatimu

Ferdi Khalid NS | 6:03

Kan ku daki gunung impian penuh cabaran
Kan ku harung lautan cita dalam kesabaran
Kan ku tawan sinaran bintang di genggaman awan
Ku satukan menjadi restu
Perjalanan rentasi perjuanganku

Laguku bertakhta di hatimu
Menggetar rasa
Tepukan bergema mempesona
Daku bahagia

Walau apa ku tempuhi
Kau tetap setia di sisi
Suka duka silih berganti
Menguji diri

Ada waktunya dugaan
Sehingga mencabar keimanan ini
Namun langkahku tidak terhenti

Laguku bertakhta di hatimu
Menggetar rasa
Tepukan bergema mempesona
Daku bahagia

Pimpinlah tanganku pada sinar
Yang paling terang
Semoga diriku tidak malang
Dan jua kecundang...

Diari Hati Mu

Ferdi Khalid NS | 6:03

Biarkan aku
Menjalin asmara
Dengannya yang ku cinta
Jangan ku dihalang
Walau pedang bukan penghalang

Gelora rindu
Buat ku merasa tersiksa
Jauh darinya
Andai ku punya sayap
Kau di bulan akan ku jelang

Kasihku dengarlah
Suara hatiku
Kata hati ini
Hanya dirimu seorang
Yang ku sayang

( korus )
Kekasih tulis namaku
Di dalam diari hatimu
Kekasih setiap senyummu
Pengubat rindu di hatiku

Puisikan segala janji-janji kita
Bakar semua kepalsuan

Satu Cinta Dua Jiwa

Azlan Abu Hassan, Ucu | 4:09

Seharusnya kau lebih mengerti
Seandainya kau selami ke dasar
Tak perlu lagi dikau meragui
Pada dasarnya bercinta

Renungkanlah di mana asalnya
Lahirnya cintamu yang tulus
Jangan dikau hanya merasai
Sentuhan dari zahirnya

Kini pastinya kau kan bertemu
Kala cinta dari mu mula bersatu

Satu cinta dua jiwa
Indahnya rasa bagai pelangi
Satu cinta seribu rasa
Bersemi kasih di dua hati

Resah rasa bila tak bersama
Berbisiklah naluri cintamu
Emosinya tiada berarah
Tiap minit kau curiga

Selamanya kau kan percaya
Dari naluri dan emosi
Andai cintamu teguh berdiri
Pasti bahagia

Demi Kasih Sayang

LY, Baiduri | 4:04

Lupakan aku saja
Dari kaca fikiran
Andainya bersamaku
Engkau tidak bahagia

Aku bukannya insan
Ingin cinta percuma
Sehingga aku sanggup menantimu
Walau berabad lama

Cintaku bukan kerana harta
Cintaku tidak kerana paras rupa
Sedarilah kasih...
Cintaku harap hingga ke syurga
Bersama-samamu

Demi kasih sayang
Yang aku pertahankan
Sanggupku meniti
Malam tanpa mimpi
Aku berdoa kita dapat berdua
Hingga ke akhir hayat
Untuk selama-lamanya

Aku bukannya insan
Ingin cinta percuma
Tetapi aku sanggup menantimu
Walau berabad lama

Tak Boleh Lupa

Johari Teh, Juwie | 4:50

Sewaktu mula bertemu dulu
Ku anggap kau hanya kawan
Tetapi telah sudah mesra
Berputiknya rasa sayang

Pabila kita tidak bertemu
Terasa rindu di kalbu
Akhirnya kita menyedari
Yang kita sudah jatuh cinta

Di awal percintaan
Sungguh indah
Kau bersumpah depanku
Bahawa kau akan tetap setia
Denganku

Kini mengapa kau lukai hatiku
Di manakah sayang oh janjimu
Ooohhh...

Ku berdoa semoga
Hati mu masih sayang
Dan tak lagi mengguris hatiku

Demi kerana aku cinta padamu
Relanya hatiku memaafkan
Sudah adat bercinta
Ada pahit dan manis
Tetapi jangan sampai terpisah

Selagi di hati masih cinta dan rindu
Selama itulah ku setia
Tak gunanya berpisah
Jika sudah suratan
Di antara kita tidak kan lupa

Gelora Asmara

Adnan Abu Hassan, Hazida | 4:20

Pertemuan yang tak diduga
Renunganmu mempesona
Memukau hati dan minda
Menerbitkan suatu rasa di jiwa

Gemuruh tiba-tiba jiwaku
Gentar menyambut salam darimu
Tidak terlahir kata-kata
Senyuman pengganti bicara

Kiranya dulu ku pernah terluka
Dalam bahagia hati ku tersiksa
Dalam ceria aku sebenarnya gerhana

Hadirnya kau dalam hidupku
Membawakan sinar baru
Dan kini rindumu
Sering datang untuk bertemu

Apakah kau merasakannya
Bagai ada gelora asmara
Bahangnya melodak di jiwa
Hingga tak tertanggung rasanya di hatiku

Album Info - Cindai

Cindai

Cindai is the third solo album from Malaysian pop singer Siti Nurhaliza released in 1997. This is the second album she released in the same year.

Cindai would be the first attempt by Siti to sing in Malay Traditional Folk songs. It has been the most memorable album in the 90's for its impact in the Malaysian music industry. The song called "Cindai" has been nominated for the best song in the 90's.

After the successful debut "Sri Mersing" in her second album she later on committed on recording a fully traditional Malay album. Although the entire songs of the album are not fully composed by the composer but her stunning voice made the songs her own song. There were only 2 singles which have been fully composed by the producer namely "Cindai" and "Joget Berhibur".

Album Info

Released: 1997
Recorded: 1997
Genre: Ethnic, Folk,Traditional
Length: 44:24
Label: Suria Records
Producer(s): Pak Ngah, S.Atan

Track Listing

1 - "Cindai" Pak Ngah, Hairul Anuar Harun 4:56
2 - "Laksamana Mati Dibunuh" Copyright Controlled 5:20
3 - "Janji" Copyright Controlled 3:20
4 - "Lela Manja" Copyright Controlled 4:14
5 - "Kaparinyo" Copyright Controlled 4:23
6 - "Es Lilin" Copyright Controlled 3:56
7 - "Damak" Copyright Controlled 4:28
8 - "Joget Pahang" Copyright Controlled 3:51
9 - "Patah Hati" Copyright Controlled 5:11
10 - "Joget Berhibur" Rahim Jantan, Siso 4:35

Cindai

Pak Ngah, Hairul Anuar Harun | 4:56

Cindailah mana tidak berkias
Jalinnya lalu rentah beribu
Bagailah mana hendak berhias
Cerminku retak seribu

Mendendam unggas liar di hutan
Jalan yang tinggal jangan berliku
Tilamku emas cadarnya intan
Berbantal lengan tidurku
Hias cempaka kenanga tepian
Mekarnya kuntum nak idam kumbang
Puas ku jaga si bunga impian
Gugurnya sebelum berkembang

Hendaklah hendak hendak ku rasa
Puncaknya gunung hendak ditawan
Tidaklah tidak tidak ku daya
Tingginya tidak terlawan

Janganlah jangan jangan ku hiba
Derita hati jangan dikenang
Bukanlah bukan bukan ku pinta
Merajuk bukan berpanjangan

Akar beringin tidak berbatas
Cuma bersilang paut di tepi
Bidukku lilin layarnya kertas
Seberang laut berapi

Gurindam lagu bergema takbir
Tiung bernyanyi pohonan jati
Bertanam tebu di pinggir bibir
Rebung berduri di hati

Laman memutih pawana menerpa
Langit membiru awan bertali
Bukan dirintih pada siapa
Menunggu sinarkan kembali

Laksamana Mati Dibunuh

Copyright Controlled | 5:20

Sayang laksamana mati dibunuh
Mati dibunuh datuk menteri
Sayang laksamana mati dibunuh
Aduhailah sayang
Mati dibunuh datuk menteri

Tuan umpama minyak yang penuh
Sedikit pun tidak melimpah lagi
Tuan umpama minyak yang penuh
Aduhailah sayang
Sedikit pun tidak melimpah lagi

Sayang laksamana mati dibunuh
Mati dibunuh datuk panglima
Sayang laksamana mati dibunuh
Aduhailah sayang
Mati dibunuh datuk panglima

Bukan tanaman tak mahu tumbuh
Laksamana sayang
Kiranya bumi tak menerima

Bukan tanaman tak mahu tumbuh
Aduhailah sayang
Kiranya bumi tak menerima

Janji

Copyright Controlled | 3:20

Mengapa kau lupakan (2x)
Janji yang kau berikan
Janji yang ku harapkan
Siang ku nantikan
Dan malam aku mimpikan
Mengapa kau lupakan
Oh...oh... oh sungguh kau tak pandai menimbang rasa
Kerana janjimu diriku tersiksa (2x)

Sungguh kau tak fikirkan
Betapa ku derita

Mengapa kau lupakan (2x)
Janji yang kau berikan
Janji yang ku harapkan
Siang ku nantikan
Dan malam aku mimpikan
Mengapa kau lupakan

Lela Manja

Copyright Controlled | 4:14

Mengapalah nasib
Adikku manja
Apalah nasib
Jadi begini
Menanggung seksa
Adikku manja
Menanggung seksa setiap hari

Mak tak ada (2x)
Ayah tak kembali
Adikku manja
Mak tak ada
Ayah takkan kembali
Aduhailah manja azabnya kita
Dibuat mak tiri

Kalaulah ada adikku manja (2x)
Kalaulah ada emak sejati
Tentulah kita adikku manja
Tentulah kita tak jadi begini

Dimaki dihamun (2x)
Setiap hari
Adikku manja
Dimaki dihamun setiap hari
Aduhailah manja dibuat seperti hamba abdi

Es Lilin

Copyright Controlled | 3:56

Ini Es Lilin aduh...sudah terpuji
Rasanya manis aduh... sedap sekali
Dibeli orang aduh... di sana sini
Mashyur namanya aduh... serata negeri
Es Lilin aduh... roti srikaya
Sayang sekali aduh... gulanya kurang
Mahu kahwin aduh... dengan si dia
Apa nasib aduh... disambar orang

Es Lilin ini aduh... enak rasanya
Sudikah benar tuan.. tuan dan nyonya
Buat bekalan aduh... anak di rumah
Ini Es Lilin aduh... bermacam warna

Es Lilin aduh... kelapa muda
Hujan datang aduh... angin meniup
Mahu kahwin aduh... duit tak ada
Baik membujang aduh... selama hidup

Es Lilin aduh... sungguh enaknya
Sayang sedikit aduh... kurang lemaknya
Maksud kahwin aduh... dengan anaknya
Sudah nasib aduh... dapat bapanya

Kaparinyo

Copyright Controlled | 4:23

Orang berinai berhitam kuku
Mandi dijirus si air mawar
Jikalau sampai hasrat hatiku
Racun ku minum jadi penawar (2x)

Belum tersurat dalam hikayat
Ayam keluar mencari musang

Belum tersirat di dalam adat
Bunga keluar mencari kumbang (2x)

Semenjak lembah bertambah dalam
Nampaknya gunung tinggi bertuah

Semenjak sejarah hawa dan adam
Alam berkembang berubah-ubah (2x)

Hasrat nak beli dulang bertepi
Barulah moleh untuk hidangan

Hajat nak cari yang sama sehati
Barulah molek makan sepinggan (2x)

Sungguhlah harum si bunga tanjung
Hati nak petik si bunga mawar

Rindu dan dendam tidak tertanggung
Budi setitik jadi penawar (2x)

Sungguh melati senang dipetik
Harumnya mashyur seluruh alam

Sungguhpun budi hanya setitik
Langit dan bumi ada di dalam (2x)

Damak

Copyright Controlled | 4:28

Sayanglah damak getah sumpitan sayang
Menyumpit burung di dalam hutan
Ahai damak damak sayang (2x)
Hati tak dapat melupakan tuan
Sedikit pun tidak hai tuan endahkan (2x)

Anaklah burung terbangnya malam sayang
Terbangnya hinggap di pohon lalang
Ahai damak damak sayang (2x)

Hatiku sedih merindulah dendam
Orang ku nanti tak kungjunglah datang

Joget Pahang

Copyright Controlled | 3:51

Melenggang hai
Melenggang dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang (2x)
Dari Melaka ke negeri Pahang
Singgah di Johor beli berangan (2x)

Kami ucapkan selamatlah datang
Apa yang kurang dicaci jangan

Melenggang hai
Melenggang dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang (2x)

Pukullah gendang hai kulit kerbau
Dalam majlis tari menari (2x)

Sayalah ini bang hoi dagang merantau
Mengharap belas orang di sini (2x)

Melenggang hai
Melenggang dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang (2x)

Negeri Pahang aman sentosa
Kaya dengan tumbuh-tumbuhan (2x)

Niat di hati bang oii...
Nak buat jasa
Mudah-mudahan Tuhan kabulkan (2x)

Melenggang hai
Melenggang dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang (2x)

Patah Hati

Copyright Controlled | 5:11

Patah hatiku
Membawa derita
Merajuklah diri
Merajuk diri
Tak tentu haluan (2x)
Kuharap janjimu(2X)
Bahagia selalu ... sayang
Rupanya patah(2X)
Ditengahlah jalan

Patahlah hati
Teruslah merajuk
Merajuklah sampai
Merajuk sampai
Ke hutan belukar

Hati yang panas(2X)
Kembalilah sejuk ... sayang
Burung terbang(2X)
Sangkar balik ke sangkar

Joget Berhibur

Rahim Jantan, Siso | 4:35

Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang

Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang

Daun senduduk daunlah mengkudu
Asamlah pauh dipetik orang
Jangan diikut hati yang rindu
Orang yang jauh kasih tak kurang

Layanglah layang terbang melintang
Madu kelapa dalam tempayan
Lagi tak hilang bulan dan bintang
Dia tak lupa kasihkan tuan

Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang

Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang

Pohon berembang diatas gunung
Tumbuh dibawah pohon meranti
Janganlah hidup berulam jantung
Menunggu dia bersama mati

Sorok di peti bunga kasturi
Kainlah songket habis berbau
Pujuklah hati bawa menari
Menari joget lagu Melayu

Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang

Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang

Pohon berembang diatas gunung
Tumbuh dibawah pohon meranti
Janganlah hidup berulam jantung
Menunggu dia bersama mati

Sorok di peti bunga kasturi
Kainlah songket habis berbau
Pujuklah hati bawa menari
Menari joget lagu Melayu

Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang

Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang

Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang

Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang

Album Info - Siti Nurhaliza II

Siti Nurhaliza II


Siti Nurhaliza is the second studio album from Malaysian pop singer Siti Nurhaliza of the same name released in 1997.

In the second 'self-titled' album, "Aku Cinta Padamu" shoots her to stardom in the year 1997. This catchy song was so good that it penetrated the demanding Indonesian market for the first time and was well received by the music lovers there. A feat, that only a handful of Malaysian artistes were capable of doing. She was then invited the same year to perform a special one-hour show for a television station there. This move made Siti even more popular in this region.

The song "Aku Cinta Padamu" was then retitled into Indonesian jazzy version of "Betapa Ku Cinta Padamu".

This album started to gain recognition from RIM and made her to receive 6 times Platinum for her Album "Aku Cinta Padamu". It was said to have sold over 150,000 copies within a month.

Album Info

Released: 1997
Recorded: 1996-1997
Genre: Pop
Length: 44:37
Label: Suria Records
Producer(s): LY, Azmeer

Track Listing

1 - "Aku Cinta Padamu" LY, Baiduri 5:23
2 - "Wajah Kekasih" Adnan Abu Hassan, Hani M.J 5:16
3 - "Tirai Semalam" Fauzi Marzuki, S. Amin Shahab 5:04
4 - "Demi Kasih Kita" Adnan Abu Hassan, Siti Nurhaliza 4:47
5 - "Kesilapanku, Keegoanmu" LY, Baiduri 5:25
6 - "Khayalan Cinta" Xioa Wong, Ucu 5:09
7 - "Usah Diragui" Zul Mahat, Habsah Hassan 4:53
8 - "Rindu Di Antara Kita" duet Ciang Teng Adnan Abu Hassan, Hani M.J 4:38
9 - "Bisikan Asmara" Helen Yap, Amran Omar 4:53
10 - "Sri Mersing" Copyright Controlled 5:00
11 - "The Color of My Love" (bonus track) OA Celine Dion David Foster, Arthur Ganov 3:30

Aku Cinta Pada Mu

LY, Baiduri | 5:23

Andainya engkau ku miliki
Terdahulu sebelumnya
Andai ku curah rasa hati
Mungkin kini ku tenang di samping mu

Belum puas ku menikmati
Kesan kasih sayang kau terpaksa pergi
Ingin ku terus dicintai
Walau bisikanmu azimat berduri

( 1 )
Bila cinta berbunga
Jadi airmata di jariku

( 2 )
Betapa ku cinta pada mu
Katakanlah kau cinta padaku
Sematkanlah ku di hati mu
Walau di mana berada
Ingat ku dalam doa mu

Hiasilah hati
Dengan cinta suci
Selamanya

( ulang 1, 2 )

( 3 )
Gemerlapkan jiwa
Semikanlah cinta
Semoga kau dan aku
Akhirnya bersama
Akukan menunggu
Walaupun seribu tahun lagi

( ulang 3, 2, 3 )

Wajah Kekasih

Ku menyaksikan dedaun kekeringan
Gugur ke bumi gersang tiada penghuni
Tiada mentari, awan kesuraman
Bagaikan waktu yang terhenti

Ku menyaksikan seraut wajah cinta
Yang kehampaan tiada lagi bermaya
Kini kehilangan sebuah harapan
Bagaikan cinta yang terkubur

Adakah mungkin untukku menghindari
Gurisan kasih luka di hati
Jiwaku resah apakah kesudahan
Kecewa ataupun bahagia ooo...

Ku yakinkan diri demi rinduku
Penawar hanya dari wajah kekasih
Walaupun rintangan datang menduga
Ku tempuhinya kerna cinta membara
Ooo... mimpi yang indah
Jelmalah dalam nyata
Wajah-wajah kekasih

Ku mengharapkan ikatan kemesraan
Antara kita akan terlaksana jua
Walaupun impian dalam kekaburan
Ku yakin padamu oh Tuhan

Tirai Semalam

Fauzi Marzuki, S. Amin Shahab | 5:04

Menyingkap tirai silam
Ku terasa
Rindu dan dendam

Terdengar bisikanmu
Merdu mendayu
Senandung syahdu

Dalam gelombang rasa
Gelisah cinta
Sehari tak bersua
Bagaikan setahun
Terpenjara

Segera kuturunkan
Tirai cinta
Melupakannya

Kerana lakonanmu
Menghiris hati
Menyeksa diri

Ternyata bukan mudah
Mengawal resah
Melawan perasaan
Cinta sejati dalam diri

Namun
Terpaksa jua
Ku telan sisa pahit asmara

Kerana
Kenyataannya
Ini bukan sepotong mimpi
Yang sepi

Demi kasih kita

Adnan Abu Hassan, Siti Nurhaliza | 4:47

Kasih sayangku
Tak dapatku meluahkan
Hanya kau saja
Di dalam sanubariku

Kebahagiaan
Hasil kepercayaanmu
Membuatku yakin pada dirimu
Untuk selamanya

Kesedihanku hadapi
Semakin pudar kini
Hanya tinggal memori
Ku maafkan segalanya
Kesalahan dirimu
Demi kasih kita

Kini ku kembali
Ke pangkuan yang abadi
Dan ku sedari
Betapa besarnya cintamu padaku

Kesilapan Ku, Keegoan Mu

LY, Baiduri | 5:25

Besar kesilapanku besar lagi kesilapanmu
Hampa yang kau rasakan hampa lagi perasaanku
Kau cuba menyatakan aku
Menbuat kesilapan
Yang tak mungkin kau maafkan lagi
Ku tak mungkin kau perlu di sisi

Besar kesalahanku besar lagi keegoanmu
Berkali ku beri alasan berkali-kali kau menolaknya
Kau ingin ku menyatakan
Diri ini bagai lilin
Dan terbakar oleh perbuatanmu

Suasana sepi kini menambahkan bening
Di dalam hatiku
Mengadil silapmu biar di jiwamu aku telah tiada
Di waktu begini diusik kenangan silam
Yang bertandang
Lalu ku biarkan
Ia menabahkan hati ini

Kekasihku cukup engkau buat ku begini
Luka ini usah engkau berdarahkan kembali
Aku masih cinta padamu
Aku masih setia padamu
Kembalilah engkau padaku seperti dahulu

Di dalam rindu ku menangis
Di dalam kalbu ku terasa
Teringatmu di kala derita
Yang memisahkan kita

Di dalam sedu ku berseru
Yang terukir di dalam hatiku
Kekasih bukalah pintu
Untuk sekali ini
Aku cinta kepadamu

Khayalan Cinta

Xioa Wong, Ucu | 5:09

Tiap malam menari
Menari dengan kekasih
Kini tinggal sendiri
Berduka dan bersedih

Tidak guna cemburu
Kerna pilihan hatimu
Kau cerminkan diri
Segala yang terjadi

Khayalan cinta yang kau buru
Hanyalah layanan nafsu
Mendendangkan kau lagu indah
Menghiburkan insan yang dusta

Andai engkau menurut
Khayalan dengan kekasih
Hanya engkau memeluk
Bayanganmu sendiri

Lupa tari kekasih
Tak guna kau bersedih
Kau aturlah sendiri
Rentakmu untuk menari

Usah Diragui

Zul Mahat, Habsah Hassan | 4:53

Sayang
Di mataku diriku
Siapapun daku
Usah diragui
Usah curigai
Hati ini

Sayang
Kita pernah bicara
Pada suatu ketika
Tentang cita-cita
Tentang hari muka
Tentang cinta

Ku masih jua
Seperti dulu
Putaran waktu
Tak merubah hatiku Sayang
Sesungguhnya ku tahu
Bukan mudah bagimu
Semua yang berlaku
Akan mengujimu
Mengujiku

Apa terjadi
Usah ragui
Hati ini

Usah ragui

Rindu Di Antara Kita

Adnan Abu Hassan, Hani M.J | 4:38

Di saat ku merindu
Hanya dirimu kasih
Terbayang di hadapan mataku
Kita berdua menyusur
Pinggiran di pantai
Kau genggam tanganku

Daku jua begitu
(ni ye yi yang shi wo wei yi)
Merindu mu oo kasih
(feng feng yu yu wo dou huli)
Kini aku berdiri di hadapanmu
(yu ni de ai rang wo yue lai yue ai ziji)
Genggam jemarimu sayang
(ai ni xin li you duo tian mi)
Masihkah hanya bayanganku
(gan shou ni wen ru de qi xi)
Di hadapan matamu
(mei tian mei yue xiang ze ni)

Oh kasih cintamu
(ren bai li you le ni)
Penawar kerinduan di hati
(wo de shi jie cong ci bu bui zai xia yu)
Oh kasih hanya kau
(tian yu di zi you ni)
Bertakhta di jiwa
(shen mai zai wo xin di)
Jangan kita dipisahkan
(rang wo men yong yuen hu fen li)
Walau apa pun hasutan
(ha xin dou kao jin zai yi qi)
Pasti kita kekal selamanya
(wo lian xiang yi zai tian bian de chen)

Ukiran percintaan
(yuan wo yong zai ni xin li)
Lambang kasih asmara
(shi shi ke ke yi wei zhe ni)
Bagaikan pertama dua jiwa
(shou quan zhe shou man man zou zai mei ge li ming)

Impian dikau dan aku
(ai ni shi shans tian de su ming)
Bersatu rindu dan cinta
(an dai ne he wo de gan qing)
Di antara kita
(shen sheng she shi xiang yi)

Bisikan Asmara

Helen Yap, Amran Omar | 4:53

Pada bisikan yang pertama
Ungkapan kata yang bermakna
Membuai syahdu sukmaku
Tika meniti bersamamu

Aku rakamkan segala
Di lubuk hati bertakhta
Walau di mana ku berada
Kau tetap hidup dalam jiwa

( korus )
Bisikan asmara yang pertama
Terpahat untuk selamanya
Tercipta pengalaman yang indah
Hingga kini masih terasa

( Bisikan asmara oh...
Bisikan asmara )

Cinta mengukir rasa rindu
Di bawah awan setuju
Dalam meniti hariku
Tak sabar untuk bersamamu

( ulang korus )

( ulang korus 3X )

( Bisikan asmara oh...
Bisikan asmara )

Sri Mersing

Copyright Controlled | 5:00

Sri Mersing lagulah melayu
Dikaranglah oleh biduan dahulu
Sri Mersing lagulah melayu
Dikaranglah oleh biduan dahulu
Hatiku runsing bertambahlah pilu
Mengenangkan nasib
Mengenangkan nasib
Yatimlah piatu
Hatiku rungsing bertambahlah pilu
Mengenangkan nasib
Mengenangkan nasib
Yatimlah piatu

Pantai Mersing kualalah Johor
Pantainya bersih sangatlah mashyur
Pantai Mersing kualalah Johor
Pantainya bersih sangatlah masyur
Pohonkan doa kitalah bersyukur
Negaralah kita negaralah kita
Hai aman dan makmur
Pohonkan doa kitalah bersyukur
Negaralah kita negaralah kita
Hai aman dan makmur

The Color of My Love - (bonus track) OA Celine Dion

David Foster, Arthur Ganov | 3:30

I'll paint my mood in shades of blue
Paint my soul to be with you
I'll sketch your lips in shaded tones
Draw your mouth to my own

I'll draw your arms around my waist
Then all doubt I shall erase
I'll paint the rain that softly lands on
Your windblown hair

I'll trace a hand to wipe your tears
A look to calm your fears
A silhouette of dark and light
While we hold each other oh so tight

I'll paint a sun to warm your heart
Swearing that we'll never part
That's the colour of my love

I'll paint the truth
Show how I feel
Try to make you completely real

I'll use a brush so light and fine
To draw you close and make you mine

I'll paint the stars in the evening sky
Draw their light into your eyes
A touch of grace that slowly falls on your moonlit face

I'll trace your hand to hold in mine
A kiss to mark the time
A silhouette of dark and light
While we hold each other oh so tight

I'll paint a sun to warm your heart
Swearing that we'll never part
That's the colour of my love

I'll paint the truth
Show how I feel
Try to make you completely real

I'll use a brush so light and fine
To draw you close and make you mine

I'll paint a sun to warm your heart
Swearing that we'll never part
I offer what you cannot buy
Devoted love until we die

Album Info - Siti Nurhaliza

Siti Nurhaliza


Siti Nurhaliza is the debut album from Malaysian pop singer Siti Nurhaliza released in 1996.

This is the first album of Siti Nurhaliza after her success in the contest held by RTM (Bintang RTM) 1995. Fully produced by Adnan Abu Hasan a renowned composer in Malaysia. It was launced on 1 April 1996 using her name as the title of the album. This album is entirely focused on pop and ballad genre with its famous single "Jerat Percintaan" which later on successfully won the Juara Lagu competition held by TV3 the same year.

Album Info
Released: April 1, 1996
Recorded: 1995-1996
Genre: Pop
Length: 45:01
Label: Suria Records
Producer(s): Adnan Abu Hassan, Fauzi Marzuki, Peter Fam

Track Listing
1 - "Jawapan Di Persimpangan" Adnan Abu Hassan, Othman Zainuddin 4:21
2 - "Mahligai Asmara" Adnan Abu Hassan, Hani M.J 4:10
3 - "Jerat Percintaan" Adnan Abu Hassan, Othman Zainuddin, Hani M.J 4:55
4 - "Antara Waktu Dan Usia" Adnan Abu Hassan, Hani M.J 5:18
5 - "Sempadan" Adnan Abu Hassan, Hani M.J 4:48
6 - "Sanggar Bayu" Adnan Abu Hassan, Othman Zainuddin 4:37
7 - "Cari-Cari" Fauzi Marzuki, Shahnaz 4:22
8 - "Bicara Luka" Fauzi Marzuki, Amran Omar 5:01
9 - "Kerana Jelingan Mu" Adnan Abu Hassan, Lukman S. 3:51
10 - "Jalanan Berduri" Peter Fam, Hani M.J 5:38

Jawapan Di Persimpangan

(Adnan Abu Hassan/Othman Zainuddin)
(Track 1 - Time 4:21)


Perjalanan hidup ini sangat panjang
Bagaikan kembara yang tiada hujungnya
Di sini ku berdiri di persimpangan
Jauh pandangan yang kini ku renung


Oh... di manakah kau yang ku cari
Dalam kembara ku ini
Mengapa kau singkir ku ke tepi
Bagaikan ku tak berharga lagi


Perjalanan hidup ini yang mencabar
Menguji segala kekuatan
Dalam kembara yang penuh debar
Ku berpegang jalan Mu oh... Tuhan

Mahligai Asmara

(Adnan Abu Hassan/Hani M.J.)
(Track 2 - Time 4:10)

Terkenang saat pertemuan antara kita
Detik cinta mula berbunga Indahnya ku rasa

Bila rindu kita pastikan bertemu
Hilanglah kesunyian di kalbu
Bila rindu ku sebut nama mu
Seakan kau di sisi ku

Oh... kasih marilah padaku
Kita bersama membina mahligai asmara
Kan ku hiasi tamannya
Dan ku tanamkan bunga cinta ooo...
Ingin rasa kunyatakan pada dunia
Hanyalah diri mu yang teramat ku sayangi

Bahagianya ku rasakan
Dulu dan kini
Kisah cinta antara kita
Sungguh mempesona

Jerat Percintaan

(Adnan Abu Hassan/Othman Zainuddin/Hani M.J.)
(Track 3 - Time 4:55)

Dalam pertemuan ini
Kita terperangkap sudah
Dalam Jerat percintaan
Yang tidak di sangkakan

Aku telah jadi lupa sipa diriku ini
Engkau juga dihanyutkan
Oleh arus percintaan mu

Tapi pabila aku sedar diri siapakah aku ini
Aku tertanya sendiri apakah akan terjadi

Oh apakah kita kan teruskan
Di dalam arus percintaan
Perlukah kita untuk berkorban
Demi pertahankan kebahagiaan

Dalam persimpangan ini
Ku masih terus menanti
Dalam rasa keharuan
Di manakah akhirnya

Antara Waktu Dan Usia

(Adnan Abu Hassan/Hani M.J.)
(Track 4 - Time 5:18)

Manusia memburu harta kebendaan
Kota lupa sopannya bunga terkulai layu

Di antara waktu dan usia yang kian tandus
Ayah tua menanti penuh kehampaan

Chorus

Hujan turun tak berirama mentari pudar cahayanya
Simpati pada ayah tua menanti bersama usia

Inikah teknologi tanpa maruah
Yang memisahkan kemesraan dan kasih sayang
Yang pernah terjalin antara kita semua

Oh sekelian penghuni kota janganlah kita lupakan
Oh sekelian penghuni kota kita hanya sementara
Sebelum menanti tibanya hari yang sepi
Hari-hari yang abadi

Sempadan

(Adnan Abu Hassan/Hani M.J.)
(Track 5 - Time 4:48)

Di dalam kesamaran daku sendirian mencari jawapan
Di manakah kasih dulu nan mewangi dan mengharum
Kini hilang sudah dari genggaman ku

Di dalam kelukaan daku kepiluan sedih mengenangkan
Lautan kasih untuk mu kau bina sempadan
Tiada lagi luhurnya cinta mu yang murni

Haruskah ku meneruskan percintaan hampa ini
Yang hanya menambahkan parah luka di hati
Katakanlah oh... kepada ku......
Andai tiada lagi cinta itu akan ku pergi dari mu

Di dalam kepayahan ku gagahkan diri mengharung derita
Tak rela ku menerima cinta mu yang dusta
Inilah sempadannya di antara kita

Sanggar Bayu

(Adnan Abu Hassan/Othman Zainuddin)
(Track 6 - Time 4:37)

Panas yang membakar bumi
Hangus segala kehijauan
Langit menjadi kelabu
Hilang segala kebiruan

Dalam terik panas ini
Aku rindu pada hujan
Aku rindu pada tiupan angin
Sanggar bayu kan ku dirikan

Sungguh kejamnya manusia
Tangan yang penuh dengan dosa
Memusnahkan segala-gala
Hati tak bertimbang rasa

Sanggar bayu kan ku dirikan
Tempat laluan sang angin
Burung-burung berkicauan
Di lubuk ikan bermain

Cari-cari

(Fauzi Marzuki / Shahnaz)
(Track 7 - Time 4:22)

Usah lagi kau berdiam diri
Cari-cari kau perlu mencari....
Andai kata kau masih di sini
Mengharapkan warnanya pelangi

Bercerita dan memuji diri
Tetap jua kau masih di sini...
Jangan pula kau salahkan nanti
Irihati yang merosak diri

Buka mata dan lihatlah ke dalam diri
Buka minda cari-cari kepincangan sendiri...
Hasad dengki menguasai hati kini
Kan menjadi senjata yang memakan diri...

Cari-cari kau perlu mencari
Usah lagi kau khayal bermimpi...

Tak mungkin adanya nanti
Bulan turun ke pangkuan diri...

Bicara Luka

(Fauzi Marzuki / Amran Omar)
(Track 8 - Time 5:01)

Kau benar apa yang telah ku dengar
Permainan mu sebalik sedar ku
Sungguh bisa malah tidak ku sangka

Manis kat depan ku lain bicara
Selama ini tak pernah ku sangsi
Malah kasih melebihi segala

Namun ternyata terang kini
Tak bersuluh lagi usah kau sembunyi

Telah ku tahu gerak laku siapa kau sebenar
Tak ubah sandiwara memukau
Hanyalah di depan mata

Biar waktu tentukan siapa yang benar
Usah dikesal andai saat itu
kau sedari ku tak lagi berada di sisi mu oh...

Kerana Jelingan Mu

(Adnan Abu Hassan/Lukman S.)
(Track 9 - Time 3:51)

Dari jelingan mu dari renungan mu
Ada maksud terlindung
Ingin ku bertanya ingin ku menyapa
Tapi bukanlah masanya

Kata hati usah berdiam diri
Hampirilah dirinya luahkan yang terpendam
Dua wajah bertemu bagai ada tak kena
Lidah menjadi kelu
Jelingan mu itu tajam menusuk seluruh jiwa ku

Malam yang memisahkan kita
Sendiri ku di kamar memikirkan maksudnya
Jelingan serta renungan

Jelingan manja mu
Sukar ku tafsirkan bermain di fikiran

Biar kegagalan di awal harapan
Kau tak akan ku lepaskan
Kata hati selamilah hatinya
Lambat launnya nanti engkau temuinya

Jalanan Berduri

(Peter Fam / Hani M.J.)
(Track 10 - Time 5:38)

Awan mendung yang sedang berarak kedinginan
Lautan keruh yang bergelora kecewa
Bayu nan lembut yang berhembusan kesedihan
Kini jadi taufan kehilangan haluan

Sekian lama daku mencari bahagia
Namun tiada ku semukanya di mana
Jalanan ku tempuh penuh duri
Beginikah suratan hidupku di tentukan

Chorus
Mengapa duka lara seringkali melingkari diri ini
Bilakan berakhir kisah pilu dari hidup ku
Ingin ku pergi bawa hati jauh ku pergi bawa diri ku yang sepi
Oh mungkinkah ku bertemu oh bahagia yang ku cari

Segala kepahitan ku rasa ku pendamkan
Tak mungkin dapat ku meluahkan pedihnya
Biarlah daku mengharunginya sendirian
Waktu sakitnya daku rasakan derita

Ulang chorus